Alahamdulillah setelah beberapa hari libur di blogsphere karena modem
telkomselflash dipinjam teman, sekarang setelah dikembalikan saya bisa berinteraksi kembali dengan sahabat blogger lain. Mohon maaf kepada sahabat blogger yang belum sempat saya kunjungi. Insya Allah saya segera berkunjung ke "rumah" sahabat blogger.
Pada waktu libur kemarin ada beberapa hal yang saya pikir bisa di share di blog ini. Salah satunya tentang acara komedi di tv yang sangat tidak mendidik. Sekilas memang acara komedi enak ditonton, menyegarkan. Tapi jika diperhatikan secara seksama ada hal yang menurut saya sangat tidak mendidik. Di acara tersebut secara jelas ada dialog yang intinya saling mengejek, saling mencaci atau saling mengolok-olok. Malah mungkin itulah yang menjadi inti dari acara tersebut.
Antara satu dengan yang lainya mencari kekurangan, kemudian diolok-olok dengan kekurangan tersebut. Yang lain pun membalas olokan tersebut, namun seolah-olah itu merupakan hal yang lucu. Dan penontonpun dipancing dengan backsound suara tertawa orang, sehingga yang menontonpun ikut tertawa.
Di acara yang lain, sebuah talkshow menghadirkan seorang yang menjadi sentral olok-olok. Dia diolok-olok karena bentuk salah satu bagian tubuhnya. Yang lebih mengherankan lagi dia malah seneng atau bahkan memancing penonton untuk mengolok-olok dirinya. Dulu acara ini dihentikan, tapi konon karena rating nya tinggi sekarang muncul lagi.
Bisa dibayangkan jika yang menonton acara-acara tersebut adalah seorang anak yang berada pada masa perkembangan, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap mental si anak tersebut. Bila tidak ada tindakan lebih lanjut, dikhawatirkan akan muncul generasi pengolok-olok yang merupakan hal negatif bagi bangsa Indonesia.
Islam melarang keras apapun bentuk dari olok-olok. Sesuai dengan firman Allah :
"Hai orang-orang yang beriman! janganlah suatu kaum mengolok-olok(salah menyalahkan) kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim" (QS.49:11)
Untuk itu, marilah kita berusaha untuk menjauhi perilaku mengolok-olok. Khususnya bagi orang tua, bisa mendampingi anak dalam melihat acara-acara di tv atau bahkan memberi bimbingan mana yang boleh ditonton dan mana yang tidak boleh ditonto. Pemerintah, dalam hal ini
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)juga harus bertindak aktif. Tidak hanya jika ada pengaduan saja baru bertindah.