Debu yang sering kali menyesakkan nafas kini berkurang, pohon-pohon yang daunnya menguning dan meranggas kini menghijau seakan gembira dengan berakhirnya penantian dahaga yang luar biasa.
Bagi saya sendiri musim hujan juga sangat dinanti karena sebagian besar dari kami di desa Karangdadp merupakan petani di mana sawahnya belum beririgasi teknis, masih semi teknis. Dengan mulainya musin hujan kami pun mulai mengolah sawah persiapan menanam padi yang sebelumnya ditanami palawija.
Bagi saya sendiri sekarang ada rutinitas baru yaitu mencuci sepeda setiap kali pulang kerja kehujanan di sore hari, tujuannya ya byar bersih lagi. Walaupun jalan yang saya lalui aspal tetap saja kotor setiap kali pulang kehujanan. JUga katanya air hujan itu mengandung asam yang dapat membuat besi bisa berkarat, jadi setiap kali besi kena air hujan seperti sepeda saya sebaiknya langsung dicuci dengan air sumur atau air pam. Alhasil setelah dicuci sepeda kinclong kembali, alhamdulillah jadi enak dipandang. Allah kan indah dan menyukai keindahan, sebagai hambaNYa kita juga minimal berusaha mengikutinya walau tidak bisa sama persis. Apalagi sebagai seorang pengajar yang menjadi panutan muridnya, merupakan keharusan tampil rapi.
Kembali ke masalah musim hujan, dengan datangnya air yang berlimpah bisa juga mendatangkan bencana yang disebabkan ulah manusia itu sendiri.Allah telah memperingatkan dalam Al Quran "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perubahan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali ( ke jalan yang benar )" (QS. Ar Rum :41)
Apalagi di daerah yang memang rawan bencana, diuapayakan adanya suatu jadwal dari warga setempat untuk berjaga-jaga. Bisa meniru seperti jadwal siskamling, jadi warga bergilir memantau lingkungan yang rawan bencana. Nama kerennya Sistem Peringatan Dini kalau orang sebelah mengatakan sebagai Early Warning System. sehingga bisa meminimalisir kerugian baik harta atau jiwa.
Selain uapaya jangka pendek tadi, dibarengi juga dengan upaya jangka panjang misalnya dengan penanaman kembali hutan yang gundul.
Sedangkan hutan yang masih ada dijaga, jangan malah di eksploatasi tanpa memperhatikan akibat bencana yang menanti. Baik rakyat maupun aparat sama tanggung jawabnya untuk melestarikan hutan. Aparat jangan malah bermain mata dengan meloloskan pengusaha untuk merusak hutan. Rakyat juga sama, jangan dengan dalih mempertahankan hidup, membabat hutan untuk membuka lahan pertanian.
Dengan adanya sinergi anatara aparat dan rakyat, hutan yang ada dapat lestari dan yang gundul dapat lebat kembali. Dan semoga hujan yang Allah turunkan menjadi rahmat dan berkah bagi kita, bukan menjadi bencana, amin.